Lingga kembali meletakkan kaleng bir yang ada di dalam genggamannya. Menatap Rama dengan penuh kekesalan.
"Ram, please. Sekarang masalahnya bukan sepele lagi. Semuanya kacau." Lingga mencoba untuk memberi tahu apa yang sekarang ada di dalam pikirannya. "Lo harus menyelesaikan banyak kesalahpahaman dengan Nata. Gue saja yang melihat ini, tidak bisa meneruskannya. Jadi berhentilah untuk mengabaikan apa yang ada di depan mata Lo sekarang."
Rama menganggukkan kepalanya. "Lalu?" tanyanya. Dia masih ngotot ingin minum kaleng bir di atas meja. Kembali meriahnya dan menggenggamnya. Menjauhkan dari Lingga, takut kalau dia mengambilnya lagi. "Gue harus bagaimana? Memaksa Nata dengan terus mendatangi dan menerornya agar dia mau memaafkan gue?" Rama tertawa dengan renyah. Menyela pembicaraan keduanya. "Bekerja di restoran ayam benar-benar membuat lo jadi bodoh," ucapnya menutup kalimat. Kembali meneguk soda kaleng yang ada di dalan genggamannya.
