Meskipun Nata sudah memperingatkan dirinya dengan serius, menyuruh bahkan membentak dirinya untuk tidak mengikuti sampai ke rumahnya, tetapi nyatanya, dia adalah orang yang keras kepala. Langkah kakinya secara terang-terangan mengulang jejak langkah yang ditinggalkan oleh Nata. Di bawah hujan gerimis yang manis, tipis-tipis seakan aromanya ingin mengulas kembali masa lalu yang tragis, suasananya benar-benar mendukung apapun yang di pendam oleh Nata sekarang ini.
"Sudah aku bilang ...." Suaranya menyela. Gang demi gang yang dilalui, mulai menjauh dari jalan utama antar kota. Kalau hujan begini, tak perlu ditanya, pasti sepi bak kota mati. Apalagi senja turun menutup hari. Lelah bekerja, menutup rumah dan jendela. Berharap bisa beristirahat dengan nyaman dan damai bersama keluarga tanpa ada yang mengganggunya.