"Kamu beneran gak mau aku antar pulang?" tanyanya kemudian. Ia menoleh pada gadis yang ada di sisinya. Nata setia menunggu bus datang. Menyela di gerimis yang masih tipis-tipis mengguyur kota.
Nata menggelengkan kepalanya. "Rumah kita tidak satu jalan jika dari sini. Jadi aku akan pulang sendiri. Lagian hujan mungkin saja datang lagi nanti, kita tidak membawa payung."
Faishal mengerti. Ia hanya bisa mengangguk kemudian. Bus datang, nomornya menunjukkan arah ke rumah Nata. Syukurlah, gadis itu bisa pergi terlebih dahulu. Bukan Faishal yang meninggalkan Nata, tetapi sesuai aturan yang tak tertulis, Nata yang meninggalkan Faishal.
"Bus kamu sudah datang," ucapnya menunjuk ke arah sana. Bus datang menjemput Nata. Sepersekian detik berhenti tepat di depan keduanya. Pintu di buka secara otomatis. Mempersilakan beberapa orang untuk naik masuk ke dalam bus.