Pagi datang. Gumpalan awan putih seakan berjalan mengikuti langkah kaki gadis itu. Tujuannya adalah kafe dengan alamat yang ada di dalam ponselnya. Sebuah pesan datang dengan nomor asing yang tidak dikenal. Mengirimkan sebuah alamat dengan kata-kata yang begitu manis. Nata teringat, akhir pekan ini, dia punya janji dengan Isak, teman lama dari Malaysia. Dia meninggalkan nomor ponsel pada Isak kala pertemuannya yang terakhir di dalam bangunan kampus. Isak lupa membawa ponselnya. Tertinggal di dalam mobil dan dia tidak menghafal deret angka untuk bisa menghubungi laki-laki itu. Itulah mengapa hanya Nata yang meninggalkan informasi kontak padanya.
Dari luar, dia melihat perawakan tubuh laki-laki yang tak asing untuk dirinya. Nyatanya, Isak sudah menunggu di sana. Duduk dengan segelas minuman dingin yang dia pesan. Jus alpokat, warna hijau itu seakan menjawab keraguan Nata.
Dia melanjutkan langkah kaki, masuk ke dalam kafe.