Faishal menyerahkan minuman kaleng untuk gadis yang duduk di sisinya. Tak henti-hentinya dia tersenyum manis pada apa yang menjadi memori ingatannya kali ini. Nata menggenggam tangannya, mengakui dirinya sebagai kekasih yang berjalan bersama dalam satu tujuan. Meskipun hanya itu kebohongannya, tetapi Faishal tidak bisa membohongi perasaannya. Dia benar-benar bahagia sekarang ini. Hatinya berbunga-bunga, seakan kelinci meloncar-loncat di dalam perutnya.
Akan tetapi, itu berbanding terbalik dengan ekspresi wajah Nata sekarang. Gadis itu bersedih, dia hanya diam. Seakan sudah menyesali apa yang dia katakan pada pria itu.
"Namanya Lingga," ucap Nata tiba-tiba. Faishal menatapnya dalam diam. Mengangguk. Tak memberi jawaban. "Dia adalah sahabat laki-laki yang aku ceritakan kemarin, Rama."
Faishal lagi-lagi menganggukkan kepalanya. "Rama itu pacar kamu?"