Gadis itu duduk di tepi sofa panjang sudut ruangan. Kedua lubang telinganya disumbat rapat dengan menggunakan earphone putih miliknya. Tatapan mata tertuju pada apapun yang ada di dalam buku, pasal hukum pidana dan perdata, itulah bacaan Nata sekarang. Ia mencoba untuk menyibukkan diri agar pikirannya tak melayang kemana-mana. Dia benci dengan keadaan yang membuatnya berpikir ini itu tak tentu. Dia membenci apapun yang membuat semangatnya hilang dan harapannya baik ditelan dengan fakta ini itu yang tak tentu.