Langkah kakinya gontai, berjalan menyusuri gang demi gang untuk kembali ke rumahnya. Benar, Nata membolos, tanpa sepengetahuan sang mama atau papanya. Bahkan dia juga tak mengabari Rama atau siapapun yang ada di dalam kontak ponselnya. Nata mematikan benda itu, tak mau diganggu oleh siapapun kecuali dia yang mendatanginya. Namun, dia salah. Perkiraan akan menghabiskan waktu hingga akhir senja nanti seorang diri selepas berpisah dari Lingga adalah kesalahan besar. Dia terlalu gegabah dalam membuat rencana. Nyatanya, seseorang menunggu Nata di ujung jalan sana. Berdiri menatap kedatangan gadis itu. Sayangnya, itu bukan Rama Aksa Megantara. Bukan sang kekasih, tetapi orang lain. Alby Aditya.
Sekarang dia melangkah, mendekati Nata. Tersenyum ringan sembari melambai dengan ringan. Nata diam di tempatnya, memandang kedatangan Alby. Memangnya Nata bisa apa sekarang?
