"Papa terkena penyakit serius."
Rama menghentikan aktivitasnya. Apa yang baru saja didengarnya begitu terdengar tidak masuk akal, sedikit mengejutkan. Ia bahkan melihat keseriusan ada di dalam ekspresi wajah sang ayahanda sekarang. Pria ini tak sedang bergurau, tak sedang mencari perhatian Rama dan tak sedang mengada-ada. Semuanya jelas apa adanya.
Bimo menyerahkan satu map berukuran sedang. Sebuah identitas rumah sakit ada di sana. Menandakan itu adalah sebuah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh lembaga terpercaya.
"Semuanya ada di dalam sana. Kamu bisa membacanya jika tak percaya dengan apa yang papa katakan. Semua yang kamu butuhkan ada di dalam map ini."
Rama masih diam. Enggan menggubrisnya, dia hanya terus menatap mata sang papa. Kiranya sedang mencari celah kebohongan di sana. Namun, dia tak kunjung menemukan itu. Semuanya benar-benar terdengar nyata dan tak mengada-ada.