Bel panjang berbunyi dengan nyaring. Penyiksaan hari kedua telah selesai. Semuanya berhamburan keluar, menikmati apa yang tak bisa mereka nikmati sebelumnya, udara segar dan pikiran yang sedikit lebih baik. Beban satu berkurang lagi. Saatnya menikmati waktu sebelum besok kembali dalam sebuah pertempuran yang luar biasa hebatnya.
Nata berjalan dengan ringan, dia tak sendirian. Ada Rama yang selalu menggandeng tangannya dengan erat, tak mau melepaskan. Seakan takut kalau Nata hilang dan lepas jauh darinya nanti.
"Mama udah beli daging dan beberapa yang kita butuhkan." Gadis itu menyela keheningan yang ada. Menatap sang kekasih yang berjalan di sisinya. "Kamu beneran akan datang bukan? Lingga juga."
Rama tersenyum ringan. Menganggukkan kepalanya kemudian. Tentu saja. Dia akan datang, mengecewakan Nata dan membuat hatinya terluka adalah hal yang paling dibenci oleh dirinya.
"Hm, kita akan datang."