Nata mengabaikan pesan dan larangan dari Rama. Nyatanya sore ini, dia duduk di depan wanita dengan wajah yang tak asing untuk dirinya lagi. Farah. Wanita baik ini bahkan memesan banyak camilan untuk mereka berdua sekarang. Berusaha untuk membuat Nata nyaman, senyaman mungkin. Meskipun gadis itu nampak canggung dan tak tahu harus bagaiamana. Duduk saja rasanya sudah serba salah. Nata takut, dia mengecewakan sore ini.
"Santai saja. Jangan tegang gitu. Aku datang menemui kamu bukan untuk bertanya macam-macam." Farah menyela keheningan yang ada. Mencoba membuat gadis muda di depannya terbiasa. "Kamu boleh makanan apapun yang ada di depan kamu sekarang," imbuhnya. Tak pernah absen dengan senyum manis di atas wajahnya untuk Nata.
Gadis itu tersenyum, membalas lengkungan bibir milik Farah senatural mungkin.
"Tante yakin kamu suka kentang goreng," ujarnya. Mendorong kentang di depannya. "Habiskan semuanya."