Chereads / 100 Persen Itu Sempurna / Chapter 172 - 172. Dia bukan rumah (1)

Chapter 172 - 172. Dia bukan rumah (1)

Benar saja, gerimis mulai mengguyur kota. Tanah basah, dengan aroma hujan yang khas. Gemercik air membasahi apapun yang ada di bawah awan mendung. Rama memainkan ujung sepatu putihnya, memahan nyeri dan perih, obat dan salep luka yang diberikan Nata mulai bereaksi, di saat yang tidak tepat. Rama hampir mengumpat sekarang.

"Papa hanya mau diam?" Remaja itu membuka percakapan. Dia tahu benar seperti apa papanya. Benar kata nenek juga mendiang ibu kandung Rama, mereka berdua mirip. Bukan soal fisik, tetapi sifat dan tingkat keras kepala yang dipunyai. Hanya singa yang bisa bercengkerama baik dengan sesama singa. Selebihnya, tidak ada. "Aku akan masuk ke dalam jika papa …."

"Kamu sudah makan?" Suara Bimo menghentikan Rama. Remaja itu baru saja ingin bangkit, tetapi kalimat tanya yang keluar dari celah bibir sang papa mencuri perhatian Rama.

Dia menoleh. Sekarang adegan saling tatap satu sama lain menyela pembicaraan, membiarkan gemercik air hujan menjadi melodi pemecahnya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS