"Ternyata kamu di sini lagi." Derap langkah diselingi suara berat menyela diamnya gadis itu. Pandangan mata turun, tak lagi menatap bentangan cakrawala yang ada di atasnya. Sunyi dirasa, khas suasana malam di dalam bangsal rumah sakit.
Dia duduk berjajar. Mengulurkan selimut tipis yang dibawanya sebelum datang kemari. Alby memeriksa kamar Shanza, tetapi gadis itu tak ada di sana. Suster berkata kala ditanya, jika tidak berada di rooftop bangunan rumah sakit, Shanza akan menepi di taman belakang yang jauh jangkauan orang-orang luar. Hanya dia sendirian di sini.
"Kamu gak takut?" tanya Alby. Melihat Shanza yang sedang membenarkan posisi selimut. Dia tahu saja, kalau kaki Shanza sedang kedinginan sekarang. Hawa malam, menusuk tulang belulangnya. Pakaian rumah sakit tak dirancang untuk situasi seperti ini. "Kamu sendirian di sini, bagaimana jika ada hantu?" katanya terkekeh. Tawa renyah membuat Shanza Iki tersenyum tipis.
"Alby ...." Gadis itu memanggilnya dengan ringan.