"Pergilah, aku gak mau membahas apapun lagi." Nata menghela napasnya. Berusaha menyeragamkan pikiran dan hatinya saat ini. Langkah kakinya dipercepat. Tak ada suara apapun lagi dari Rama. Namun, Nata yakin, pria itu pasti masih mengikutinya sekarang. Ia takut untuk menoleh.
"Aku sudah memaafkan kamu dan aku—" Nata berhenti berbicara kala tangan jatuh tepat di atas pundaknya. Gadis itu berteriak. Memutar tubuhnya dengan cepat. Memberi tamparan mengarah pada pipi orang di belakangnya.
"Nata ...." Ia mengerutkan keningnya saat tiba-tiba gadis itu memberikan tamparan tak terduga. "Lo nampar gue?"
"Rama ...." Nata membuka matanya. "K--kenapa kamu ...." Nata menoleh ke kanan dan ke kiri. Tak ada siapapun.
"Lo kenapa?" tanyanya. "Nata, ada yang salah?" Rama terus mencecar. Meraih kedua sisi bahu sang kekasih. Menatapnya dengan begitu intens.