Malam yang sunyi, kerukan jangkrik memecah keheningan malam yang ada. Langit gelap, kosong tak ada jajaran bintang ataupun kehadiran sang rembulan. Hanya ada bentangan biru tua yang agung di atas cakrawala. Udara dingin membelai setiap inci bagian tubuh, Nata berjalan ringan menuju ke halaman depan. Membawakan dua cangkir teh yang diseduh untuk menyambut tamunya malam ini. Rama Aksa Megantara. Kekasihnya tadi sore pulang untuk mandi dan berbenah diri. Kembali datang selepas senja hilang, malam pun tiba.
Rama menatap setiap gerak gerik sang kekasih. Nata duduk di sisinya. Menghela napas panjang, entah apa artinya. Masalah yang datang kali ini bukan masalah Nata, tetapi masalah Shanza. Mereka sedang baik-baik saja kemarin.