Rama menatap gadis yang berdiri jauh di depannya. Nata nampak tak bersemangat, tentu saja. Dirinya pun begitu. Wajahnya lesu, sehabis tak tidur semalaman penuh. Pikirannya masih berkecamuk hebat. Hatinya bergejolak tak mau berhenti. Niat hati ingin mendatangi sang kekasih, baginya. Mungkin bagi Nata, Rama sudah menjadi mantan kekasih untuknya. Tidak hubungan itu berakhir secara sepihak. Rama gak pernah menyetujui apapun. Dia tak menjawab juga tak melepas Nata dengan mudah. Nyatanya, Rama begitu mencintai gadisnya. Tak akan melepaskan dan membiarkan Nata pergi darinya.
Kerumunan orang sedikit menghibur Nata. Rama sesekali melihat ekspresi wajah gadis itu berubah. Meskipun tak benar-benar datang dari dalam hatinya, senyum itu mengubah segalanya. Setidaknya, Rama bisa sedikit lega. Melihatnya tertawa begitu.