Luna menyelesaikan sarapan itu dengan cepat. Lantas setelahnya dia pamit kepada Rafael agar dapat menggunakan kamar mandi. Dia tak lupa mengambil ponselnya dan membawanya ke dalam sana.
Sesampainya di dalam gadis itu tak lupa mengunci pintu. Kemudian dia dengan cepat menghubungi nomor ponsel Gino. Dengan sedikit was-was menunggu sahutan dari sang wakil CEO.
'Ya, Luna. Kamu sudah sadar?'
Sahutan pemuda itu terdengar tak lama setelah Luna menghubunginya.
"Hey, Gin. Syukurlah kamu mengangkatnya. Ada yang ingin aku tanyakan sama kamu," kata Luna yang terkesan begitu tergesa-gesa.
'Emang kamu mau bertanya soal apa memangnya? Kenapa terburu-buru dan panik begitu?' tanya pria di line seberang sana dengan suara kekehan.