Pikiran Rafael jadi tak karuan setelah mendengar cerita dari waitres itu. Ia pun merasa kalau ia tak bisa tinggal diam saja. Ia harus ikut dengan aktif mencari keberadaan Luna. Karena tak ada yang tahu apa yang terjadi padanya.
Meninggalkan Gino yang memilih berfokus di bagian balkon, Rafael malah khawatir kalau Luna sudah meninggalkan lokasi pesta sepenuhnya. Itu sebabnya dia malah berjalan melalui pintu keluar dari aula tersebut. Menyusuri lorong panjang dari lantai ke dua belas dari gedung tersebut.
Namun kemudian langkahnya terhenti di depan lift.
'Kalau misalnya dia naik lift, ke mana arahnya? Tidak ada yang tahu apa yang ada di dalam pikirannya, kan? Argh… ada-ada saja.'
Namun Rafael berpikir kalau mungkin pihak karyawan yang berjaga di lobi akan tahu. Tapi kalau memang masih tidak ada petunjuk, dia mungkin harus meminta Gino untuk mengecek CCTV.
"Apa dia tidur? Kita harus mengadu ke mana?"