"Pelanggan sedang ramai-ramainya begini kenapa malah melamun, Bu Bos?"
Luna sedikit tersentak begitu mendengar teguran itu. Saat dia mengangkat wajah guna melihat arah panggilan, dia langsung menemukan sosok Gino. Tersenyum di belakangnya.
"Ini baru hari pertama kita buka lho, Bu Bos. Kalau begini saja Anda sudah cape, terus bagaimana nasib 'Dear Moon' ke depannya? Karena kafe kita akan semakin terkenal dan ramai seiring perjalanan waktu," sambungnya tak lama kemudian.
"Iya nih, Nak Gino. Luna terus aja sibuk dengan pikirannya sendiri walau dalam keramaian." Ibunya Luna malah ikut mengejeknya. Sebelum kemudian beralih pada Gino lagi. "Tapi Nak Gino, Ibu lihat sejak tadi bekerjanya tidak berhenti-henti. Nak Gino bisa sangat kelelahan. Kenapa tak istirahat dulu?"