Rafael melihat Luna begitu dia keluar dari ruang kerjanya. Saat itu dilihatnya sang asisten pribadi tengah menaiki tangga menuju lantai dua, sehingga tak menyadari kehaadiran Rafael.
"Apa dia dari kamarku? Tak biasanya dia berada di lantai satu ketika sudah selesai makan malam dan tak bertugas?"
Hal itu membuatnya mempercepat langkah menuju kamarnya. Dia berpikir sesuatu mungkin tengah menunggunya di sana, yang merupakan perlakuan dari Luna.
Benar saja.
Saat dia sampai di kamar, dia melihat sebuah baki yang diletakkan di atas meja sofa di kamarnya. Isi dari baki tersebut ada satu wadah mangkuk berisi berbagai jenis buahan yang telah dipotong-potong hingga siap makan, secangkir susu, hingga dua tangkai permen mangga lollipop. Dia antara makanan itu diselipkan selembar kertas.
'Maaf karena telah masuk kamar Anda dengan tanpa izin, Tuan Muda. Tapi semoga Anda menikmati buah-buahan ini, karena bagus untuk kesehatan. Semoga Anda lekas sembuh. Luna.'