Sosok Gino tampak keluar dari mobilnya. Senada dengan warna cat dari kendaraannya yang berwarna hitam, pria itu kini tampak juga mengenakan pakaian serba hitam. Lantas dengan buket bunga di tangannya pria itu pun memasuki sebuah gerbang menuju tanah pemakaman.
Bersama dengan beberapa orang yang juga datang untuk melayat, Gino lebih memasuki tempat itu. Melewati ratusan makam yang memenuhi tempat itu sejauh mata memandang. Hingga akhirnya setelah berjalan selama beberapa menit, pria itu akhirnya sampai di depan salah satu makam. Di mana nisan dari kuburan itu mencantumkan nama yang familier.
Sherina Harun.
"Hai, Sher. Aku datang lagi. Maafkan aku karena cukup lama sejak kunjunganku yang terakhir kali. Karena memang aku sangat sibuk belakangan ini."