Setelah menghabiskan waktu selama beberapa menit di dalam kamar mandi, Rafael akhirnya ke luar juga. Di mana hal yang pertama ditemukannya adalah Luna dan Gino yang tampak saling bertatapan. Ekspresi mereka tampak serius walau kemudian langsung bersikap sok wajar saat mendengar suara pintu kamar mandi yang terbuka.
Rafael langsung menepis rasa kurang nyaman di dadanya, lalu memandang mereka bergantian.
"Aku tahu kalau kalian 'into something' tapi kuharap hal itu nggak dibawa ke lingkungan pekerjaan," ucapnya dengan niat menggoda, namun entah kenapa malah terdengar seperti protesan.
"J-Jangan sembarangan, Tuan Muda. Ini bukan seperti yang Anda pikirkan," ucap Luna dengan sedikit panik. Wajahnya memerah.
"Enggak kok, Raf. Kami membicarakan pekerjaan kok."
Rafael memilih untuk tidak membahas hal ini lebih jauh. Karena hatinya tak ingin. Lagipula dia ingin fokus pada pekerjaan. Hal yang membuatnya mengumpulkan keduanya di sini.