Juni 2007
Sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata apa yang dirasakan oleh Luna saat itu. Saat dia akhirnya melihat sosok Rafael lagi, setelah sekitar sebulan pemuda itu tak pernah menampakkan dirinya ke sekolah karena terbang ke luar negeri.
Sebenarnya Luna berusaha untuk tetap tenang dan menjaga imej dirinya seperti biasa. Namun sungguh dia tak bisa menahan ekspresi wajahnya saat mereka berhadapan lagi. Saat pemuda itu tersenyum padanya, yang secara otomatis membuatnya ikut tersenyum tanpa sadar.
"Sepertinya ada yang begitu merindukanku, Gin. Sampai ada yang tersenyum lebar begitu saat melihatku," ucap Rafael pada teman baik yang selalu setia berdiri di sampingnya. Di mana pemuda itu hanya diam saja sejak tadi, sambil ikut memandang Luna.
"Tidak. Siapa bilang." Luna dengan cepat mengubah wajahnya. "Aku hanya... tersenyum karena sudah seharusnya untuk saling menyapa. Mengingat aku ini bukan gadis yang sombong."