Gino tampak sangat terkejut. Dia bahkan sampai tersedak saat minum.
"A-Apa? K-Kamu… menembaknya?" tanyanya tak percaya. Melirik sang teman yang kini duduk di atas tempat tidurnya.
Rafael mengangguk. Turun dari tempat tidurnya, dia lalu berjalan menuju sofa tempat sahabatnya itu duduk. Di mana mereka kini berada di kamar sang tuan muda.
Semuanya menjadi tak terduga tadi. Keadaannya menjadi lebih canggung setelah Rafael mengatakan cinta. Yang kemudian membuat Luna meninggalkan kafe itu lebih dulu, dengan alasan karena orang tuanya menunggu di rumah. Padahal tentu saja dia hanya ingin menghindar dari suasana canggung ini.