Maka Luna pun memenuhi undangan tersebut. Sekitar lima menit sebelum waktu yang dijanjikan, dia telah sampai di tempat yang tertera di dalam surat yang diterimanya. Dia tak ingin terlambat dan membuat kedua pemuda itu menunggu.
Sata dia memasuki kafe, gadis itu langsung celingukan ke sekitar guna menemukan kehadiran dari keduanya. Di mana tak lama kemudian matanya menangkap sosok Rafael yang melambaikan tangan padanya dari kejauhan. Tampak duduk sendiri di sana.
"Kok kamu sendiri? Gino mana?" tanya Luna heran sambil mendudukkan tubuhnya.
"Gino bakal terlambat datang. Tadi kami bareng ke sini, tapi dia mendengar kabar kalau ada teman sekelasnya yang jatuh dari motor. Jadi dia pergi ke rumah sakit dulu untuk menjenguk." Rafael menyahut dengan datar. "Sampai dia datang, kita berdua dulu di sini."
"Oh begitu…."