"Utang? Berapa memangnya?"
Pertanyaan Rafael kembali membuat Luna memutar otak. Dia merasa harus memikirkan jawaban yang tepat untuk membuat Rafael berhenti bertanya, serta tentu saja membantunya untuk tetap berdiri di sana dulu sampai Mia dan Mamanya pergi dari sana.
'Harus kujawab apa ya?'
"U-Utangnya… utangnya bukan masalah nominal saja, Tuan Muda." Luna kini hanya bicara asal untuk menyelamatkan dirinya. "Lebih dari itu."
"Maksudnya?"
Argh… ini benar-benar merepotkan dan membuat frustrasi saja. Kenapa ada-ada saja yang membuat Luna kesulitan?
"S-Saya pernah… hm… pernah meminjam a-anting kesayangannya untuk dipakai. Tapi… sebelah anting itu malah menghilang di kamar. Masalahnya anting itu pemberian salah satu mantan kekasihnya yang sangat berarti, sehingga Mia sangat menghargainya. J-Jadi saya bertekad untuk menemukannya dulu sebelum mengembalikannya."
Terserah Rafael mau percaya atau tidak. Yang jelas Luna telah berusaha.
"Huh? Kamu serius?"