Setelah dua jam lebih para pelayan itu bermain di kamarnya, mereka akhirnya bisa disuruh keluar di sekitar jam sebelas malam. Untungnya mereka mengerti setelah Luna bilang kalau dia harus bangun pagi-pagi besok hari. Sehingga akhirnya mereka bisa dibujuk.
Setelah mengucapkan selamat tinggal dan melambaikan tangan kepada mereka, Luna dengan cepat mengunci pintu lagi. Dia pun bergegas mendekati lemari. Dengan was-was dan mempersiapkan dirinya untuk mendengarkan omelan dan bahkan kemarahan Rafael.
'Aku sudah berusaha tahu. Tapi masalahnya tak mudah menyuruh mereka keluar.'
Sambil menggumamkan hal itu, Luna segera meraih gagang lemari dan lantas membukanya. Awalnya sudah menghadapi wajah penuh kerutan Rafael ataupun celotehannya, namun ternyata bukan itu semua yang menyambut kehadirannya. Keadaannya bahkan sangatlah tenang, karena dilihatnya Rafael tertidur di dalam.