Harus diakui kalau sebenarnya setelah menerima tawaran pekerjaan dari Bertha, hidup Luna menjadi cukup menyenangkan. Walau kadang membuatnya gugup, namun bekerja menjadi asisten pribadi Rafael dengan berbagai perangkat rahasia si tubuhnya cukup seru untuk dilakukan. Belum lagi dengan misi rahasianya dalam merangsang kembali ingatan pria itu tentang masa lalu mereka.
Tapi kemudian… saat dia kembali ke kediaman Abraham, kesepian mulai melanda hidupnya. Padahal biasanya walau dia sibuk seharian di pekerjaan-pekerjaannya yang sebelumnya, dia masih punya waktu untuk menghibur dirinya setelah bekerja seperti bermain dengan teman-temannya atau sekadar ke luar rumah ke tempat yang menyenangkan. Namun hal itu tak bisa terjadi pada saat ini. Dia seperti terkurung di antara pagar-pagar tinggi yang melingkupi kediaman Abraham. Membuatnya tak bisa melakukan apapun untuk menghibur dirinya.
"Ya udah. Kamu lanjutin aja kencanmu. Kita bicara lain waktu saja. Bye, Mia."