Bagaimana kalau kamu minta maaf dengan bersungguh-sungguh. Bahkan kali ini membawa sesuatu untuk membuktikan ketulusanmu itu. Kurasa memberinya bunga adalah solusi yang bagus.'
Itulah solusi Gino kepada dirinya. Namun dengan cepat sang tuan muda menolak hal itu, karena menurutnya perbuatan tersebut terlalu klise untuk dilakukan. Dan tentu saja gengsi dan egonya tidak akan menerima semua itu.
Pada akhirnya masalah ini menjadi tak terselesaikan. Rafael, si anak manja itu, kembali merasa keberatan untuk melakukan sesuatu yang menurutnya tak sesuai dengan dirinya. Padahal dia tak punya cukup waktu untuk menyelamatkan ambisinya untuk tetap mendapatkan juara umum. Waktu terus berjalan.
Sehingga pada akhirnya Gino memutuskan untuk mengambil inisiatif. Keesokan harinya di jam istirahat, dia langsung mendatangi ruang kelas Luna. Berniat untuk mengajaknya bicara sambil makan siang.