Saat ini seorang gadis tengah berada di dalam kamarnya, duduk di atas kasur dengan pandangan yang menatap lurus ke arah jendela. Tangannya memeluk kedua kakinya yang ditekukkan, lalu kepalanya yang bersandar pada lutut.
"Aku benar-benar tidak paham kenapa Ayah seolah memaksaku untuk menikah dengan laki-laki itu? Bahkan aku tidak tahu siapa dia," dengus Emily dengan sebal.
Emily meluruskan kakinya lalu menghentakkannya dengan kesal, ia bingung dengan keadaan ini yang tiba-tiba datang. Ingin memikirkan hal lain, tetapi sulit. Pikiran Emily terus terpikirkan pada kejadian tadi.
Setelah tadi dirinya berhasil keluar dari ruangan pribadi ayahnya, juga dikejar-kejar oleh sang ibu. Sudah terhitung lima menit yang lalu tak terdengar lagi ibunya yang memanggil dirinya seraya mengetuk-ngetuk pintu kamarnya.