Sedari tadi Sean tak henti-hentinya menggerutu kesal, mengerjakan pekerjannya pun dengan perasaan kesal yang menggebu-gebu. Ia masih heran dengan ayahnya yang menyuruh dirinya berhenti bekerja tanpa alasan. Padahal ia bekerja juga demi bisa memenuhi kebutuhan keduanya, ya mungkin dengan ayahnya yang berjualan ikan pun akan cukup kalau ikan yang dijualkannya itu memang semuanya habis terjual, kalau tidak? Mungkin mereka berdua akan kebingungan mendapatkan uang dari mana selain dari penjualan ikan.
Bekerja di sini juga dengan bayaran lima puluh ribu setiap harinya benar-benar membuat Sean beruntung, jika dihitung-hitung satu bulan maka Sean akan mendapatkan uang sekitar satu juta lima ratus ribu, itu sudah sangat lebih dari apapun menurutnya.
Tetapi ayahnya malah menyuruh dirinya berhenti bekerja begitu saja, jikalau ia menuruti ucapan sang ayah ia tidak tahu mereka akan bergantung pada apa lagi selain dengan penjualan ikan yang tidak selamanya akan laku terjual.