Sean menghempaskan tubuhnya ke atas kasurnya, hari ini adalah hari yang paling berat menurutnya. Ia juga merasa lelah, bukan hanya lelah fisik tetapi juga hati dan pikirannya. Namun, Sean mencoba untuk tak terlalu merasakan itu, ia tak ingin nantinya malah sakit seperti pada saat itu.
Dengan sedikit berat hati, ia bangkit dari posisinya saat mendengar sebuah ketukan di pintu rumahnya kemudian melangkahkan kakinya mendekati pintu, begitu di sana ia langsung membukanya dan betapa terkejutnya Sean saat melihat keberadaan sang ibu di depan rumahnya sembari tersenyum lebar.
"Ibu?!" tanpa berbasa-basi lagi Sean langsung memeluk tubuh wanita itu dengan sangat erat, entah mengapa ia selalu merasa jika dirinya sedang tidak baik-baik saja sang ibu selalu datang menghampirinya di waktu yang tepat.
"Apa kabar, Nak?"
"Baik, Bu. Ibu sendiri bagaimana?"
Pelukan keduanya terlepas kemudian Sean menuntun sang ibu untuk masuk ke dalam rumahnya, lalu ia duduk di kursi diikuti oleh ibunya.
