Esok harinya Sean terbangun dari tidurnya dengan kepala yang terasa berat, terlalu banyak berpikir saat malam tadi sampai dirinya tertidur. Sean bangkit dari posisi berbaringnya dengan meringis pelan sembari tangan yang memegang kepalanya.
"Kenapa kepalaku terasa pening seperti ini?" gumamnya sembari kedua matanya yang mencoba menatap ke satu objek, jam dinding.
Sean menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang, menarik napasnya dalam kemudian menghembuskannya perlahan. Masih ada sekitar tiga puluh menit lagi untuk dirinya mengisitirahatkan tubuhnya agar kepalanya tak terasa pusing lagi.
Kedua matanya terpejam mencoba menghilangkan rasa pening di kepalanya, obrolan tadi malam dengan Emily benar-benar menguras pikirannya. Ia masih tidak rela jika dirinya tak berteman lagi dengan Emily.