Suasana di antara Emily dan Jeffa masih berlanjut panas, keduanya saling menatap dengan matanya yang tajam. Keduanya tampak seperti bukan sepasang adik dan kakak, lebih tepatnya seperti musuh yang ingin saling membunuh.
"Kenapa diam?" tanya Emily heran. "Katanya tadi kamu akan bersikap kasar kepadaku, tapi mana? Tidak tega ya? Lakukan saja! Aku tak apa," lanjut gadis itu seraya menatap Jeffa remeh.
"Aku masih punya hati untuk bersikap kasar padamu, Emily."
Sontak saja hal itu membuat Emily tergelak kencang. "Oh ya? Lalu ucapanmu tadi hanya sebuah ancaman?"
Melihat Emily yang semakin keterlaluan seperti itu membuat Jeffa kembali geram, namun ia juga tidak mungkin dengan teganya menyakiti adiknya sendiri. Ya memang Jeffa mungkin sudah tidak lagi seperti dulu, tetapi jujur saja di dalam hati Jeffa, ia masih menyayangi adiknya dengan begitu besarnya.
"Jangan sakiti dia!"