Selepas Jeffa keluar dari kamarnya, Emily menumpahkan semua air matanya yang sedari tadi terus memaksanya untuk keluar. Emily memandang pintu kamarnya yang tertutup rapat, ia benar-benar kecewa dengan apa yang telah dilakukan oleh kakaknya.
Jeffa tidak sungguh-sungguh meminta maaf padanya, ada tujuan lain yang membuat Jeffa berpura-pura meminta maaf padanya. Sungguh Emily benar-benar tidak menyangka dengan apa yang dilakukan oleh kakaknya.
Emily benar-benar pasrah akan yang terjadi selanjutnya, terserah nanti jika ayahnya akan marah lagi padanya dan akan menghukumnya kembali pun Emily sudah tidak peduli. Sepertinya ia hidup pun sudah tidak berguna lagi, semuanya sudah berubah, tidak ada lagi yang sayang padanya.
Bahkan kedua kakaknya pun telah berubah drastis, kedua orang tuanya sibuk pada kerajaan yang harus diurus dengan baik. Sean pun sepertinya sudah cukup bahagia tanpa kehadiran dirinya di hidup laki-laki itu.
