Seorang laki-laki yang tengah berdiam diri di depan rumahnya saat ini sedang berkecamuk dengan pikirannya. Laki-laki itu Sean, ia sedang memikirkan perbincangannya tadi bersama Zyan. Sean baru tersadar ketika dirinya tiba di rumah, mungkin tadi ucapannya terlalu kasar pada Zyan, ia hanya tak ingin membuat orang di sekitarnya itu sakit hati karenanya.
Sepertinya kali ini dan seterusnya Sean harus memikirkan cara yang paling ampuh untuk membuat Geladis benar-benar menjauhinya. Tapi, lagi-lagi dirinya harus terhalang oleh rasa tak enak dan juga tak ingin menyakiti hati siapapun. Sungguh, sebenarnya Sean pun merasa sedikit takut jika nanti dirinya harus bersikap lebih tegas lagi pada Geladis yang berakhir menyakiti hati seorang perempuan tapi di disisi lain juga ia sendiri pun merasa risi jika Geladis terus mendekati dirinya.