Pagi ini di kediaman Darmi dan Fizi begitu sepi, hanya ada suara dentingan sendok di tengah keheningan seperti ini. Kini di ruang makan, Darmi, Fizi, Zyan dan juga Geladis sama-sama fokus terhadap sarapan paginya.
Geladis yang biasanya selalu memecahkan keheningan, bisa membuat suasana menjadi hangat kini hanya terdiam dengan wajah datarnya. Jangan salahkan Geladis yang bisa diam seperti ini, Fizi lah yang membuat gadis itu menjadi diam seperti ini. Yup, mengenai masalah kemarin.
Darmi melirik Fizi di sampingnya kemudian menatap kedua anaknya yang berada di hadapannya. Perlahan ia menghela napasnya kasar, sungguh di dalam suasana seperti ini membuat Darmi merasa bahwa ini bukanlah hidupnya.
"Sampai kapan akan terus diam-diam seperti ini?"