Hari menjelang siang, matahari mulai merangkak naik. Sinarnya pun mulai terasa menyengat kulit. Mereka kemudian masuk ke dalam rumah untuk sarapan terlebih dahulu.
Makanan telah siap di meja makan. Semuanya telah beres disediakan oleh Bi Ijah. Mereka kemudian duduk dan menikmati makanan tersebut.
Claretta tak banyak bicara, ia hanya menyimak semua hal yang terjadi di rumahnya sendiri. Seperti sedang belajar untuk memahami semuanya dari awal lagi.
Ia juga masih menerka-nerka apa yang sebenarnya yang ia sering lakukan di rumah. Aktivitas yang disukainya.
"Retta, kita duduk di ruang tengah, yuk. Kita mengobrol sebentar," ajak Allice kepada putrinya tersebut.
Claretta hanya mengangguk dan mengikuti langkah kedua orang tuanya menuju ke ruang tengah.
Di sana, Allice menyalakan televisi agar Claretta juga mendengar percakapan-percakapan sederhana seperti dari berita.