Claretta memejamkan matanya, namun ia tidak tertidur. Samar ia mendengar kedua orang tuanya berbincang.
"Bagaimana ini, Pa? Mama takut kalau Claretta akan sulit mengingat lagi," tanya Allice dengan nada khawatir yang jelas terdengar.
"Tidak akan, Ma. Yakinlah, Claretta akan baik-baik saja, dokter bilang benturan di kepalanya tidak terlalu parah." Crish terus menenangkan istrinya.
Claretta yang mendengarkan khawatiran kedua orang tuanya berusaha mengembalikan ingatannya. Dia mencoba mengingat semua hal tentang dirinya.
Di tengah mengingat tersebut, ia teringat satu nama yang memberinya harapan ketika yang lain tak percaya padanya. Yaitu, Matteo, orang yang berusaha mewujudkan mimpinya di saat yang lain tak lagi percaya.
'Matteo,' gumam Claretta dalam hati, 'Siapa dia?'
Ia belum mengingat nama lainnya. Ada beberapa episode yang ingat dari hidupnya, kuliah, kembali ke rumah dan ... Brixton.
'Brixton,' gumam Claretta dalam hati.