Crish, Allice, dan keluarga Allice menunggui Claretta bersama. Gadis itu masih tak sadarkan diri. Ia masih terbuai dengan alam bawah sadarnya yang mengajaknya ke alam nirwana.
Allice dan ibunya duduk di sofa. Allice bersandar di di bahu ibunya. Hal yang sudah lama tak ia lakukan. Ibunya terus saja memberi semangat untuk Allice agar bisa melewati semua ujian itu.
Sebenarnya Allice adalah wanita yang kuat. Hanya saja, jika tentang anak sekuat apapun wanita akan menjadi lemah. Seorang anak akan menjadi kelemahan terbesar bagi ibunya. Sampai ia rela mengorbankan nyawanya demi kehidupan baru.
"Maafkan Ibu karena tak bisa lama menemanimu, ya, Nak. Mungkin besok pagi Ibu dan Ayah harus kembali ke rumah. Masih ada tugas-tugas dari atasan," tutur Sella sambil memeluk putrinya. Ia juga menahan sesak di dadanya.
"Enggak apa-apa, Ma. Makasih banyak sudah nyempetin untuk ke sini," jawaban Allice pelan. Ia tak dapat bicara banyak.
