Chapter 215 - Teror

Malam semakin larut, mereka lalu kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat. kasur claretta pun menaiki tangga untuk sampai di kamarnya ia lalu memasuki kamarnya yang memang selalu sepi sebagai anak tunggal kadang ia merasa kesepian tinggal di rumah besar itu meskipun ada alis dan Lukas rasanya tetap saja ada yang kurang karena tak memiliki saudara kandung

kereta lalu berbaring di tempat tidurnya melepaskan lelah setelah tadi siang pulang dari kampus salah satu cara untuk melepas penat disaat pekerjaan menumpuk hanyalah tidur untuk claretta ya tadi sebelum turun ke bawah sedang mengerjakan tugas untuk hari esok tapi rasannya begitu malas tadi untuk mengerjakan tugasnya

perut airnya menutup laptopnya dan mencoba memejamkan mata malam itu namun tiba-tib suara-suara aneh diluar seperti ada orang yang melempari jendela rumahnya dengan batu

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS