Beberapa saat dengan ibunya, meskipun Mbah dasi tidak bisa menjawab dikarenakan penyakitnya yang sudah parah, Bi Ijak tetap saja mengajaknya mengobrol. Ia juga melantunkan beberapa doa agar ibunya itu cepat sehat.
Mbah Dasih hanya mengangguk pelan menanggapi ucapan anaknya itu. Kemudian, setelah dirasa cukup lama dan ibunya butuh istirahat Bi Ijah pun keluar. Mereka duduk di ruang tengah rumah Bi Surti.
"Lancar rezekimu ya karena mau urus Mbah di waktu tua," ujar Bi Ijah membuka obrolan dengan adiknya itu.
"Alhamdulillah, Teh. Panen selalu dapat besar. Mungkin karena barokah urus Mbah. Untung suami juga enggak pernah protes. Padahal dulu pas Mbah masih bisa jalan sering sekali ngompol di mana saja. Bau sekali," tutur Bi Surti menceritakan suka dukanya dalam mengurus ibu mereka yang sakit.