Indra datang dengan membawa tiga lembar daun pisang berukuran besar. Sari mengambilnya dan langsung mengelapnya untuk digunakan alas makan. Mereka akan makan menggunakan daun pisang secara bersama-sama.
Setelah daun pisang itu dilap kemudian disimpan di tengah-tengah. Lalu, diisi dengan nasi dan lauknya. Kemudian, semuanya berkumpul mengelilingi daun-daun tersebut termasuk Claretta, meskipun ia malu tapi penasaran juga dengan suasana kekeluargaan di rumah tersebut.
Setelah semuanya siap dan telah mengelilingi daun yang dipasang. Dengan anak-anak yang menggunakan tempat berbeda, mereka pun mulai makan. Rasanya nikmat sekali, tidak seperti makan sendiri-sendiri. Dalam adat Sunda proses makan dengan liliwetan seperti itu sudah menjadi kebiasaan yang menyenangkan bagi warganya.
Biasanya dilakukan oleh orang-orang tertentu atau sebuah keluarga untuk mempererat silaturahmi.