Malam semakin larut, Bi Ijah yang sudah kelelahan sehabis melakukan perjalanan jauh terlihat mengantuk.
"Mak, kalau mau tidur sama aku aja, katanya Mas Indra biar tidur di sini aja, depan TV. Non Retta tidur di kamar yang satunya," ujar Sari kepada ibunya tersebut.
"Kalian nggak apa-apa, tidur kepisah?" tanya Bi Ijah seolah tidak yakin dengan keputusan yang dibuat oleh Sari dan juga Indra.
"Biasanya juga saya sering tidur di sini, Mak," jawab Indra dengan lembut.
Tidak salah Sari memilih Indra sebagai suaminya. Ia adalah seorang yang rajin bekerja dan juga menyayangi keluarga. Meskipun sampai dua tahun menikah nasib belum berpihak kepada mereka. Hidup pas-pasan di kampung. Untunglah rumah Bi Ijah masih kosong, karena kakak-kakaknya sudah memiliki rumah sendiri sendiri, walaupun sebagian dibantu oleh Bi Ijah.