Terlihat Intan, yang tak kalah paniknya dengan sang kakak. Dia begitu mengkhawatirkan kondisi ibunya itu, mereka hanya tiga bersaudara, dengan satu anak bungsu lelaki.
Intan menarik kakaknya, untuk menjauh dari Claretta, tetapi Claretta masih bisa melihatnya.
"Gimana ini biayanya Kak?, kita udah bener-bener nggak punya uang," tanya Intan, yang khawatir dengan soal ekonomi keluarganya, yang memang sedang sangat memprihatinkan. Dua hari lalu, mereka baru saja menebus obat ibunya yang cukup mahal, dan sekarang malah harus masuk rumah sakit, karena terjatuh dari tempat tidur. Intan benar-benar merasa bersalah, dan menyalahkan dirinya sendiri.
Tapi untungnya, Irma tidak ikut menyalakannya. Ia hanya menganggap, kalau itu adalah sebuah kecelakaan.
"Gimana ini Kak?" tanya Intan lagi, yang memang belum mendapat jawaban dari kakaknya tersebut.
Irma melirik kepada Claretta, terbersit di hatinya untuk meminjam uang, kepada temannya itu. Tapi ia takut tidak bisa membayarnya.