Chapter 183 - Jengkol

"Jangan bengong terus, Retta, ibuku itu limited edition," ujar Mela sambil menepuk pundak Claretta yang sejak tadi melongo melihat ibunya yang memang bicara dengan gayanya yang nyerocos.

"Enggak, heran aja kok bisa gitu ibumu bicara dengan cepat kilat begitu," ujar Claretta heran dengan kecepatan bicara ibu Mela.

"Turunan sih, kayaknya. Soalnya kakek dan nenekku juga begitu dari ibu, tapi kalau aku ya biasa aja ngomongnya, soalnya turunan dari bapak juga. Tapi, kalau kalian lihat kakakku ya kayak emak gitu, berisik," tutur Mela menceritakan keluarganya.

Dia tidak malu dengan hal tersebut, malah menjadi keunikan sendiri dalam keluarganya.

Bahkan Bu Yeni yang sering bicara cepat itu sudah terkenal dengan Yeni cerocos dikalangan para tetangga mereka.

"Harusnya Mel, kamu tuh lestarikan cara bicara ibu kamu jadi limited edition juga," ucap Santi sekenanya.

"Ya begitu sih, enggak apa-apa tapi nyatanya gue ngomong santai-santai begini, ya mau digimanain lagi," ucap Mela.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS