"Yaudah deh nitip sama lu orang aja ya, kalau bisa tutupnya jangan kecepetan. Siapa tahu ada yang mau beli kopi atau apa gitu, " tutur Herni memberi pesan sebelum masuk ke dalam rumah.
"Iya, udah kayak sama siapa aja. Udah kayak nitipin sama siapa aja sih ma, segala disebutin," ujar Matteo pelan. Kemudian duduk di tempat yang tadi ibunya duduki, ia membuka ponsel dan melihat-lihat, siapa tahu ada hal menarik di dalamnya.
Padahal tak ada yang menarik dalam ponselnya, akhirnya ia mengetikkan sebuah nama, Claretta.
"Emangnya apa yang mau aku lakukan ke sana, rasanya aku mau mati, aku slalu lelah jika teringat hubungan dengan nya. Ia pun jadi teringat tentang hubungannya yang kandas di tengah jalan, sampai pada akhirnya sering Marjani bisa melihat kekurangan anaknya
Setelah meminta maaf dengan lapang dada resmi dan Matteo memaafkan mereka. Hanya saja untuk soal hubungan, tidak akan pernah bisa kembali lagi.