Hari berganti, Stevi masih harus dalam pemantauan dokter, karena ia tak mau makan sama sekali.
"Non, makan dulu, ya," bujuk Bi Sari siang hari itu.
Stevi hanya menggeleng. Ia merasa kesepian. Orang tuanya juga belum kunjung datang ke rumah sakit tersebut. Padahal dia hanya butuh kasih sayang seorang ibu. Dipeluk layaknya anak-anak lain yang merupakan temannya.
Tiba-tiba pintu terbuka, Stevi yang memang sedang menghadap ke arah pintu terlonjak dari tidurnya. Ia menatap siapa yang datang sambil tersenyum. Ternyata yang masuk adalah ibunya sendiri.
"Mama!" panggil Stevi dengan mata berbinar. Ia begitu rindu dengan sosok tersebut.
"Iya, Sayang ini Mama," ucap Syifa sambil memeluk anaknya dengan hangat.
Pelukan yang telah lama tak didapatkan dari ibunya tersebut. Ia sampai meneteskan air mata ketika dipeluk oleh ibunya itu.
