"Iya juga. Tapi kan, cinta kudu diperjuangkan, Bro." Wilder terus menyemangati Matteo.
Haiden hanya terdiam dalam hati ia merutuki dirinya yang dulu tak berani memperjuangkan Claretta.
'Bodoh, mestinya lu dulu merjuangin Claretta bukan sama si Stevi. Jadinya gini, kan!' gerutu Haiden dalam hati.
***
Saat itu, Claretta tengah berada di Geneva. Haiden merasa kehilangan dan merindukannya. Tetapi, ia selalu takut kalau cintanya akan ditolak oleh Claretta.
"Haiden, kita makan malam, yuk, nanti," ajak Stevi ketika mereka bertemu di sebuah taman saat joging.
"Boleh," jawab Haiden singkat. Kebetulan ia juga sedang tak punya acara apapun malam itu.
Malam tiba, Stevi ternyata menyewa sebuah restoran untuk dinner romantis bersamanya.
"Stev, kok, sepi?" tanya Haiden yang tak melihat ada seorang pun di restoran tersebut.
"Ini aku sewa buat kita berdua," jawab Stevi lembut dengan senyum simpul yang mempesona.