Mereka lalu masuk ke kelas setelah selesai makan siang. Di kelas, Stevi nampak duduk sendirian tanpa ditemani Haiden.
"Ke mana pacarnya?" bisik Mela yang heran.
Biasanya Stevi selalu lengket dengan Haiden. Tadi pagi pun mereka masih datang bersama dan duduk bersebelahan.
Claretta juga penasaran dengan apa yang terjadi dengan Stevi. Wajahnya terlihat sangat murung dan sedikit sembab. Sepertinya ia sudah menangis.
Rasa penasaran tersebut mendorong Claretta untuk menghampiri Stevi di bangkunya. Ketiga temannya tidak ikut, mereka malas berurusan dengan Stevi yang mulutnya pedas bak cabe level tinggi.
"Kamu kenapa, Stev? Kok, sendirian dan murung?" tanya Claretta baik-baik setelah duduk di depan Stevi.
"Bukan urusanmu," jawab Stevi dengan ketus.
"Kalau kamu butuh tempat curhat aku mau mendengarkan," ucap Claretta lagi yang prihatin dengan keadaan Stevi.