"Kamu berubah, kamu sepertinya sudah tidak tertarik lagi padaku." Suara Yunki terlihat sedih, ia juga bangun dari atas tubuhku.
Aku menahan tangannya lalu berpindah posisi jadi menindih tubuhnya. Aku langsung tersenyum saat Yunki terlihat membutuhkan layananku untuk malam ini.
Aku membelai pipinya Yunki dan berkata. "Sayang, jangan marah-marah melulu deh," ucapku dengan suara manja.
Yunki tidak merespon ucapanku, tapi ia menatapku dengan tatapan tajam. Helaan nafasnya sangat terdengar kasar.
"Sayang, apa kerjaan di kantor membuatmu lelah?" tanyaku sambil memainkan rambutnya Yunki, dan Yuni hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Sampai saat ini juga. Yunki tidak mengucapkan apapun dari mulutnya. Namun, tangannya meraba-raba punggungku.
"Aku pijat ya hari ini," bisikku di telinganya Yunki.
Yunki hanya mengangguk pelan, lalu aku bangun dari atas tubuhnya dan ingin mengganti posisinya Yunki menjadi tengkurap. Namun, Yunki menahan tanganku dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
